Selasa, 12 Desember 2017

Litosfer



Litosfer - Planet kita, Bumi, terdiri dari berbagai macam lapisan, salah satu diantaranya adalah litosfer atau bisa disebut dengan lapisan kerak/ kulit bumi. Ketebalan lapisan kerak Bumi sangat tipis bila dibandingkan dengan ukuran Bumi sebenarnya. Ketebalan lapisan ini 5–7 km di dasar samudra dan 30–80 km di bawah daratan benua. Pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan mencoba untuk menghadirkan sebuah artikel tentang pengertian litosfer dan macam-macam batuan yang terkandung di dalamnya. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

A. Pengertian Litosfer?

Lapisan kulit bumi disebut dengan litosfer. Litosfer berasal dari kata lithos berarti batu dan sphere (sphaira) berarti bulatan. Dengan demikian Litosfer dapat diartikan lapisan batuan pembentuk kulit bumi. Dalam pengertian lain litosfer adalah lapisan bumi yang paling atas dengan ketebalan lebih kurang 66 km tersusun atas batuan. Litosfer merupakan lapisan kulit bumi yang mengikuti bentuk muka bumi yang bulat dan tersusun atas batuan dan mineral.

Batuan adalah massa yang terdiri atas satu atau lebih macam mineral dengan komposisi kimia yang tetap sehingga dengan jelas dapat dipisahkan antara satu dan yang lainnya. Ilmu yang mempelajari batuan disebut Petrologi. Batuan merupakan bahan utama pembentuk kulit bumi. Induk segala batuan adalah magma. Magma adalah batuan cair pijar yang bersuhu tinggi dan mengandung berbagai unsur mineral dan gas.

Litosfer, Lapisan Kerak Bumi, Pengertian Litosfer, Macam-macam Batuan dalam Litosfer. | www.zonasiswa.com
B. Macam-macam Batuan dalam Litosfer

Batuan merupakan benda alam yang menjadi penyusun utama di muka bumi. Pada umumnya batuan merupakan campuran mineral yang bergabung secara fisik antara satu mineral dengan mineral lainnya. Beberapa batuan hanya tersusun atas beberapa mineral saja dan mineral lainnya dibentuk oleh gabungan mineral yang berasal dari bahan organik dan bahan-bahan vulkanik. Berdasarkan proses terjadinya, batuan dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut.

1. Batuan Beku

Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku dan menjadi padat karena proses pendinginan. Berdasarkan tempat terjadinya pendinginan, batuan beku dapat dikelompokkan menjadi tiga, sebagai berikut.
  • Batuan tubir/batu beku dalam
    Batuan tubir hanya terdiri dari kristal, terbentuk jauh di dalam kulit bumi. Bongkahan kristal yang besar besar terjadi karena proses pendinginan yang berjalan lambat. Contoh batuan ini adalah granit.


  • Batuan leleran/batu beku luar
  • Pembekuan batuan ini terjadi di luar kulit bumi sehingga penurunan temperatur terjadi sangat cepat. Pada pembentukannya kadang-kadang magma sama sekali tidak menghasilkan kristal, tetapi ada juga yang membentuk kristal-kristal kecil, sehingga batuan leleran dapat berupa kristal kecil, kristal besar, dan bahan amorf seperti liparit. Namun, ada juga yang berupa bahan amorf saja seperti batu apung.


  • Batuan korok/batu beku gang
  • Batuan korok merupakan batuan yang terbentuk di dalam korok-korok atau gang-gang. Proses pendinginan berlangsung lebih cepat karena berada di dekat permukaan, sehingga batuan ini dapat berupa kristal kecil dan kristal besar, tetapi juga ada yang tidak mengkristal, seperti bahan amorf. Contohnya: granit fosfir.

2. Batuan Sedimen
Pelapukan yang dialami oleh batuan beku menyebabkan struktur batuan yang mudah lepas. Bagian yang lepas akan mudah terbawa air, angin, atau es. Bagian yang terangkut ini akan terendap di suatu tempat. Bagian batuan yang mengendap ini lama-kelamaan akan menumpuk dan mengeras membentuk batuan sedimen. Pengerasan batuan ini disebut dengan pembaruan.

Jika ditinjau dari tempat terjadinya pengendapan, batuan sedimen dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, sebagai berikut.
  • Batuan sedimen kontinental, merupakan batuan sedimen yang pengendapannya terjadi di laut, misalnya, tanah los dan tanah gurun pasir. 
  • Batuan sedimen marine, merupakan batuan sedimen yang pengendapannya terjadi di laut, misalnya, endapan radiolaria di laut dalam, lumpur biru di pantai, dan lumpur merah. 
  • Batuan sedimen lakustre, merupakan batuan sedimen yang pengendapannya terjadi di danau, misalnya, tuf danau dan tanah liat danau.

Berdasarkan proses pembentukannya batuan sedimen dapat dikelompokkan menjadi tiga maca, yaitu sebagai berikut:
  • Batuan sedimen klastik yaitu batuan asal yang mengalami penghancuran secara mekanis dari ukuran besar menjadi kecil, kemudian mengendap membentuk batuan endapan klastik. Contoh umum batuan endapan klastik adalah batuan pasir dan batu lempung (shale). 
  • Batuan sedimen kimiawi yaitu batuan yang terjadi karena proses kimiawi, seperti penguapan, pelarutan, dehidrasi, dan sebagainya. Contoh batuan sedimen kimiawi yang terjadi secara langsung adalah batuan sedimen kapur yang dinamakan stalaktit dan stalagmit yang terdapat di gua-gua kapur. 
  • Batuan sedimen organik yaitu batuan yang terjadi karena selama proses pengendapannya mendapat bantuan dari organisme, yaitu sisa-sisa rumah atau bangkai binatang yang tertimbun di dasar laut seperti kerang, dan terumbu karang.

Sedangkan berdasarkan Perantara atau Mediumnya, batuan sedimen di bagi menjadi:
  • Batuan sedimen aeris (aeolis). Pengangkutan batuan ini adalah oleh angin. Misalnya: tanah los, tuff, dan pasir di gurun. 
  • Batuan sedimen glasial. Pengangkutan batuan ini adalah dilakukan melalui madia perantara es. Contohnya moraine. 
  • Batuan sedimen aquatis. Batuan sedimen yang terdiri atas batubatu yang sudah direkat antara satu sama lain.

3. Batuan Metamorf

Batuan malihan adalah batuan hasil ubahan dari batuan asal (batuan beku dan batuan endapan) akibat proses metamorfosis. Metamorfosis adalah suatu proses yang dialami batuan asal akibat dari adanya tekanan atau temperatur yang meningkat atau tekanan dan temperatur yang samasama meningkat.

Perubahan batuan dapat terjadi karena bermacam-macam hal, antara lain sebagai berikut.


Pedosfer adalah lapisan paling atas dari permukaan bumi tempat berlangsungnya proses pembentukan tanah. Secara sederhana pedosfer diartikan sebagai lapisan tanah yang menempati bagian paling atas dari litosfer. Nah pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan mencoba menghadirkan sebuah pembahasan geografi tentang Pedosfer (lapisan tanah) yang mencakup pengertian pedosfer, faktor terbentunknya tanah, warna tanaha, dan jenis-jenis tanah di Indonesia. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

A. Pengertian Pedosfer

Tanah (soil) adalah suatu wujud alam yang terbentuk dari campuran hasil pelapukan batuan, bahan anorganik, bahan organik, air, dan udara yang menempati bagian paling atas dari litosfer. Sedangkan menurut Sitanala Arsyad (1989), tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen padat, cair, dan gas yang mempunyai sifat serta perilaku yang dinamis. Ilmu yang mempelajari tanah disebut Pedologi, sedangkan ilmu yang secara khusus mempelajari mengenai proses pembentukan tanah disebut Pedogenesa.


Pedosfer, Lapisan Tanah, Pengertian, Faktor Terbentuknya, Warna Tanah, Jenis Tanah do Indonesia.  | www.zonasiswa.com

B. Faktor-faktor Pembentuk Tanah

Pada dasarnya tanah berasal dari batuan atau zat anorganik yang mengalami pelapukan. Berubahnya batuan menjadi butir-butir tanah disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

1. Iklim
Unsur-unsur iklim yang memengaruhi proses pembentukan tanah utama, yaitu suhu dan curah hujan. Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Jika suhu tinggi, proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah akan cepat pula. Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah, sedangkan penyucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menjadi rendah).

2. Organisme (Vegetasi dan Jasad Renik)
Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam hal:
  • Membantu proses pelapukan baik pelapukan organik maupun pelapukan kimiawi. Pelapukan organik adalah pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup (hewan dan tumbuhan), sedangkan pelapukan kimiawi terjadi oleh proses kimia seperti batu kapur yang larut oleh air.
  • Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkan dan menyisakan daun-daunan dan rantingranting yang menumpuk di permukaan tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan bantuan jasad renik/ mikroorganisme yang ada di dalam tanah.
  • Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah sangat nyata terjadi di daerah beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah hutan dengan warna merah, sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah berwarna hitam karena banyak kandungan bahan organik yang berasal dari akar-akar dan sisa-sisa rumput.
  • Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah. Contoh, jenis tanaman cemara akan memberi unsur-unsur kimia seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah, akibatnya tanah di bawah pohon cemara, derajat keasamannya lebih tinggi daripada tanah di bawah pohon jati.

3. Bahan Induk
Bahan induk terdiri atas batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen (endapan), dan batuan metamorf. Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk, kemudian akan mengalami pelapukan dan menjadi tanah.

4. Topografi/Relief
Keadaan relief suatu daerah akan memengaruhi pembentukan tanah, antara lain sebagai berikut.
  • Tebal atau tipisnya lapisan tanah. Daerah dengan topografi miring dan berbukit lapisan tanahnya menjadi lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi proses sedimentasi.
  • Sistem drainase atau pengaliran. Daerah yang drainasenya jelek sering tergenang air. Keadaan ini akan menyebabkan tanahnya menjadi asam.

5. Waktu
Tanah merupakan benda alam yang terus-menerus berubah, akibat pelapukan dan pencucian yang terus-menerus. Oleh karena itu, tanah akan menjadi semakin tua. Mineral yang banyak mengandung unsur hara telah habis mengalami pelapukan, sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk seperti kuarsa. Karena proses pembentukan tanah yang terus berjalan, maka induk tanah berubah berturut-turut menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua.
C. Warna Tanah

Warna tanah merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah. Faktor penyebab adanya perbedaan warna permukaan tanah pada umumnya terjadi karena perbedaan kandungan bahan organik. Semakin tinggi kandungan bahan organik, berarti semakin gelap warna tanah.

Warna tanah disusun oleh tiga jenis variabel, yaitu sebagai berikut.
  • Hue, menunjukkan warna spektrum yang paling dominan sesuai dengan panjang gelombangnya.
  • Value, menunjukkan gelap terangnya warna sesuai dengan banyaknya sinar yang dipantulkan.
  • Chroma, menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari warna spektrum.
Warna tanah dapat ditentukan dengan membandingkan warna baku pada buku Munsell Soil Colour Chart dengan warna tanah. Warna tanah akan berbeda apabila tanah dalam keadaan basah, lembap, atau kering. Di dalam penentuan warna tanah perlu dicatat bagaimana kondisi tanah tersebut apakah dalam keadaan basah, lembap, atau kering.

D. Jenis-jensi Tanah di Indonesia

Interaksi antara faktor-faktor pembentuk tanah akan menghasilkan tanah dengan sifat-sifat yang berbeda. Berdasarkan pada faktor pembentuk dan sifat tanah inilah, beberapa ahli mengklasifikasikan tanah dengan klasifikasi yang berbeda. Jenis tanah yang terdapat di Indonesia bermacam-macam, antara lain sebagai berikut. (Lihat lebih lengkap tentang: Jenis-jenis Tanah)

1. Litosol
Tanah litosol merupakan jenis tanah berbatu-batu dengan lapisan tanah yang tidak begitu tebal. Bahannya berasal dari jenis batuan beku yang belum mengalami proses pelapukan secara sempurna. Jenis tanah ini banyak ditemukan di lereng gunung dan pegunungan di seluruh Indonesia.

2. Aluvial
Jenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan, berasal dari bahan induk aluvium, tekstur beraneka ragam, belum terbentuk struktur, konsistensi dalam keadaan basah lekat, pH bermacammacam, dan kesuburannya berkisar antara sedang hingga tinggi. Penyebarannya di daerah dataran aluvial sungai, dataran aluvial pantai, dan daerah cekungan (depresi).

3. Regosol
Tanah ini merupakan endapan abu vulkanik baru yang memiliki butir kasar. Penyebaran terutama pada daerah lereng gunung api. Tanah ini banyak terdapat di daerah Sumatra bagian timur dan barat, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

4. Andosol/Tanah Gambut
Jenis tanah ini berasal dari bahan induk organik, seperti dari hutan rawa atau rumput rawa. Ciri dan sifat: tidak terjadi diferensiasi horizon secara jelas, ketebalan lebih dari 0,5 meter, warna cokelat sampai kehitaman, tekstur debu lempung, tidak berstruktur, konsistensi tidak lekat-agak lekat, kandungan organik lebih dari 30% untuk tanah tekstur lempung dan lebih dari 20% untuk tanah tekstur pasir, umumnya bersifat sangat asam (pH 4.0), dan kandungan unsur hara rendah.

5. Latosol
Latosol tersebar di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 300 mm/tahun, dan ketinggian tempat berkisar 300–1.000 meter. Tanah ini terbentuk dari batuan gunung api kemudian mengalami proses pelapukan lanjut.

6. Grumosol
Tanah ini merupakan tanah mineral yang memiliki perkembangan profil, agak tebal, tekstur lempung berat, struktur granular di lapisan atas dan gumpal sampai pejal di lapisan bawah, konsistensi jika basah sangat lekat dan plastis. Namun, jika kering sangat keras dan tanah retak-retak, kejenuhan basa, permeabilitas lambat, dan peka erosi. Penyebarannya di daerah iklim subhumid, dengan curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun.

7. Podsol
Jenis tanah ini berasal dari batuan induk pasir. Penyebaran di daerah beriklim basah, topografi pegunungan, misalnya di daerah Kalimantan Tengah, Sumatra Utara, dan Papua Barat. Kesuburan tanah rendah.

8. Andosol
Jenis tanah ini merupakan jenis tanah dengan kandungan mineral yang telah mengalami perkembangan profil, solum agak tebal, warna agak cokelat kekelabuan sampai hitam, kandungan organik tinggi, tekstur geluh berdebu, struktur remah, konsistensi gembur dan bersifat licin berminyak agak asam, kejenuhan basa tinggi dan daya absorpsi sedang, kelembapan tinggi, permeabilitas sedang, serta peka terhadap erosi.

Atmosphere

Penjelasan Lengkap Tentang Pengertian, Manfaat dan Lapisan Atmosfer

Atmosfer – Salah satu cabang ilmu pendidikan yang membahas atmosfer ialah Meteorologi. Meteorologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari atmosfer atau lapisan udara  yang menyelimuti planet (termasuk bumi).
Pelajaran pokok dalam ilmu meteorologi ialah mempelajari tentang angin, cuaca, gejala cahaya, endapan air atau uap air yang di udara, suhu atau temperatur udara dan terakhir ialah tekanan udara.
A. Pengertian AtmosferPengertian atmosfer
nasa.gov
Definisi atmosfer menurut para ahli bumi atau geografi ialah lapisan udara atau selimut gas yang menyelubungi planet termasuk planet bumi dimana lapiasa udara tersebut mengandung 4 unsur gas diantaranya gas nitrogen, oksigen, karbondioksida dan argon.
Namun secara harfiah, Atfosmer berasal dari kata Atmos yang artinya uap air (butiran-butiran air) dan Sphaira yang artinya selimut. Jadi jika digabungkan atmosfer adalah lapisan gas/uap air yang menyelimuti sebuah planet.

B. Fungsi Lapisan Atmosfer

Fungsi/Manfaat Lapisan Atmosfer
sains.me
Fungsi dari atmosfer adalah untuk melindungi keempat unsur gas oleh grafitasi bumi dan mempertahankan serta melindungi dari seruangan luar. Komposisi dari keempat unsur tersebut ialah nitrogen sebesar 78%, oksigen sebesar 21%, karbondioksida sebesar 0,03% dan argon sebesar 0,9%.
Kita sederhanakan fungs dari lapisan atmosfer:
1. Pelindung bumi. Apa yang dilindungi? Melindungi agar suhu bumi tetap stabil dan menjaga agar cuaca dan kelembaban udara di dalam bumi juga tetap stabil.
2. Penyeimbang dan penyeimbang keadaan di dalam dan di luar bumi.
3. Mengurangi rasa panas yang diberikan langsung oleh cahaya matahari.
4. Melindungi bumi dari serangan meteor-meteor atau benda-benda luar angkasa.
5. Menjaga agar grafitasi bumi tetap stabil.

Intinya fungsi atmosfer adalah untuk mengatur proses penerimaan panas yang berasal dari matahari. Yaitu dengan cara menyerap sinar matahari kemudian memantulkan panas yang dipancarkan oleh matahari.
Sekitar 34% dari 100% panas matahari yang dipantulkan akan dikembalikan ke angkasa oleh bantuan dari atmosfer, kumpulan awan dan permukaan bumi. Kemudian sekitar 19% akan diserap oleh atmosfer dan awan.
Dan sisanya sekitar 47% mencapai permukaan bumi, artinya panas yang sampai ke kulit kita adalah sudah mengalami penyerapan atau difilterisasi sama atmosfer dan awan.
Selain dari keempat unsur gas tersebut ada unsur lain yang menyelimuti atmosfer bumi diantaranya uap air, krypton, neon, xinon, hidrogen dan ozon.
Perlu diketahui bahwa lapisan atmosfer dikelilingi oleh lapisan yang sangat tebal, sangking tebalnya jarak lapisan tersebut bisa mencapai ribuan bahkan puluh ribuan kilometer dari planet ke luar angkasa.
Lapisan atmosfer planet bumi sendiri memiliki ketebalan sekitar 1000 kilo meter dari permuakaan atau dasar bumi  dan bermassa 59 x   1014 ton.
Untuk dapat mengetahui jarak antara lapisan atmosfer dengan permukaan bumi mengggunakan radiosonde, ini khusus untuk jarak 30 km kebawah.
Namun untuk pengukuran diatas 30 km – 90 km hanya bisa menggunakan roket. Dan untuk pengukuran diatas 90 km menggunakan satelit.
Salah satu cabang ilmu yang membahas atmosfer ialah Meteorologi. Meteorologi merupakan cabang ilmu yang mempeljari atmosfer atau lapisan udara  yang menyelimuti planet (termasuk bumi).
Pelajaran pokok dalam ilmu meteorologi ialah mempelajari tentang angin, cuaca, gejala cahaya, endapan air atau uap air yang di udara, suhu atau temperatur udara dan terakhir ialah tekanan udara.

C. Komposisi Atmosfer

Komposisi Unsur Atmosfer
belajargeodenganhendri.wordpress.com
Seperti yang telah disinggung diatas bahwa atmosfer terdiri dari beberapa komposisi. Berikut penjelasannya:
§  Oksigen (O2) – Kadar oksigen dalam atmosfer 20,95 %. Seperti yang sudah diketahui bahwa oksigen berfungsi untuk mengubah bahan/zat makanan yang diolah/masuk ke dalam tubuh menjadi energi. Oksigen berasal dari pepohonan. Oleh karena itu kehadiran pepohonan sangat membantu memlihara lapisan ozon.  sangat penting bagi kehidupan, yaitu untuk mengubah zat makanan menjadi energi hidup.
§  Karbondioksida (CO2) – kadar karbondioksida di dalam bumi adalah 0,034%. Ini adalah angka yang sedikit, namun karbondioksida dapat dihasilkan dari pembakaran lahan, pernapasan manusia dan hewan dan energi yang dibutuhkan tanaman.Salah satu dampak dari has karbondioksida adalah dapat menimbulkan efek rumah kaca terhadap radaisi gelombnag elektromagnetik. Dengan begitu jangan heran jika kenaikan atau semakin banyaknya karbondioksida akan menyebabkan kenaikan suhu pada permukaan bumi.
§  Nitrogen (N2) – merupakan unsur yang paling banyak terdapat di dalam atmosfer bumi. Ada sekitar 78,08%. Kehadiran nitrogen sangat dibutuhkan oleh senyawa organik jadi meskipun begitu nirogen tidak langsung membentuk sennyawa baru dengan unsur lain.
§  Neon (Ne), argon (Ar), xenon (Xe), dan kripton (Kr) – merupakan unsur gas mulia. Kenapa? karena keempat unsur ini tidak mudah bergabung dengan unsur lain sehingga akan sulit membentuk senyawa yang lain.
§  Helium (He) dan hidrogen (H2) – sangat jarang di udara  kecuali pada paras yang tinggi. Gas ini adalah yang paling ringan dan sering dipakai untuk mengisi balon meteorologi.
§  Ozon (O3) – adalah bentuk lain dari oksigen sehingga sangat efektif menyerap radiasi ultra violet dimana radiasi ini mempunyai energi yang sangat besar dan berbahaya bagi tubuh manusia. Ozon hanya dapat dijangkau pada ketinggian antara 20 km – 30 km.
§  Uap air (H2O) –  yang terdapat di atmosfer sebagai hasil penguapan dari laut, danau, kolam, sungai, dan transpirasi tanaman. Uap air sangat penting dalam proses cuaca atau iklim, karena dapar berubah fase.

D. Lapisan-Lapisan Atmosfer Dan Fungsinya

Lapisan atmosfer bumi
nasa.gov
Ada 4 lapisan atmosfer yang menyelimuti bumi. Diantaranya troposfer, staratosfer, mesosfer, termosfer, ionosfer dan eksosfer. Dari keenam lapisan atmosfer ini memiliki ciri-ciri dan fungsi serta jarak yang berbeda antara satu lainnya. Berikut penjelasannya.
1. Lapisan Troposfer
Troposfer
scied.ucar.edu
Troposfer adalah – Manusia pada lapisan traposfer masih memungkinkan untuk bernapas. Sehingga tidak heran kita lihat para pendaki gunung masih bisa bertahan pada lapisan ini. Namun bisa menyebabkan rasa lelah dan keringat dingin.
Fenomena alam seperti perubahan cuaca dan iklim terjadi pada lapisan ini. Lapisa troposfer mengandung 2 senyawa kimia, yaitu karbondioksida dan uap air, 2 senyawa ini yang paling banyak ditemukan dibandingkan dengan lapisan lain.
Lapisan troposfer terletak pada ketinggian 0 sampai 12 kilo meter diatas permukaan bumi. Troposfer merupakan lapisan paling dasar yang dekat dengan bumi  maka dari troposfer berfungsi menjaga kestabilan udara di bumi. Beberapa kegunaan dari lapisan ini adalah :

1.1 Munculnya Berbagai Fenomena Alam

Ada beberapa fenomena alam yang dapat terjadi pada lapisan troposfer diantaranya adalah terjadinya angin yang sangat kencang, disusul dengan hujan deras dan petir yang silih berganti yang dimana awalnya ditandai dengan awan yang tebal. Manusia pada dasarnya hidup pada lapisan ini.
fenomena alam pada lapisan troposfer
media.tumblr.com

1.2 Lapisan Pembatas (Tropopause)

Setelah lapisan troposfer, terdapat lapisan penyeimbang yang menghubungkan dengan lapisan atmosfer dalam tingkat lebih tinggi. Lapisan pembatas atau tropopause ini termasuk lapisan atmosfer yang dinilai konstan.
Artinya pada lapisan pembatas ini segala unsur oksigen maupun karbondioksida sudah tidak ada. Sehingga dengan begitu makhluk hidup termasuk manusia tidak akan hidup maupun mampu untuk tinggal lama.

1.3 Suhu Pada Lapisan Yang Berbeda-Beda

Bentuk bumi yang bulat, namun letaknya yang mirip dengan orang ruku’ juga menyebabkan tingkat tingginya lapisan juga berbeda beda.
Misalnya seperti jarak permukaan bumi dengan daerah kutub, yakni hanya setinggi kurang lebih 8 kilo meter dengan suhu kelembaban udara kurang lebih -46⁰ celcius.
Lain lagi didaerah yang beriklim sedang memiliki jarak dengan troposfer sebesar 11 kilo meter dengan suhu -50⁰ celcius. Lain lagi dengan daerah yang berada di kawasan garis khayal ekuator atau khatulistiwa memiliki ketinggian sekitar 16 kilo meter dengan suhu kurang lebih -50⁰ celcius.

1.4 Keadaan Suhu Lapisan Troposfer

Sebagaimana manfaat dari troposfer adalah menyeimbangkan suhu dan udara, namun pada lapisan troposfer tidak bisa menyeimbangkan suhu atau temperatur.
Maka dari itu kita saksikan bahwa adanya perbedaan suhu antara tempat satu dengan lainnya.
Contohnya saja jika kita berada di posisi yang tinggi secara otomatis akan merasakan temperatur yang dingin, sedangkan kalau kita berada di bawah akan merasa temperatur yang panas. Perlu diketahui setiap lapisan pada atmosfer mememiliki sub/bagian lapisan khusus diantaranya:
§  Lapisan dengan jarak 0-1 kilo meter diatas permukaan bumi disebut lapisan planet air.
§  Lapisan dengan jarak 1 – 8 kilo meter disebut lapisan konveksi (perputaran udara).
§  Lapisan dengan jarak 8 – 12 kilo meter disebut dengan lapisan tropopause. Pada lapisan ini udara tidak akan ditemukan.

2. Lapisan Stratosfer

lapisan-lapisan stratosfer
scied.ucar.edu
Statosfer adalah – Lapisan yang bersuhu dingin dan hanya ditempai oleh ozon. Lapisan statosfer berfungsi sebagai pelindung dari gelombang radiasi ultraviolet yang sangat membahayakan jika terkena kulit manusia.
Lapisan ozon akan menipis jika aktifitas di dunia banyak melakukan pengrusakan seperti penebangan pohon secara massif. Lapisan yang berada di atas sub lapisan tropopause, troposfer. Beberapa karakteristik lapisan ini adalah :

2.1 Tempat Lapisan O(Ozon)

lapisan-lapisan ozon
benjerry.com
Banyak dari kita tidak begitu menyadari bahwa lapisan ozon yang kita kenal merupakan sub/bagian dari lapisan stratosfer. Lapisan ozon tereltak pada jarak 35 kilo meter diatas permukaan bumi.
Perbedaan temperatur akan mulai tampak pada lapisan ini contohnya saja perbedaan tekanan, udara dan suhu. lapisan ini mempunyai pengaruh yang sangat penting, kenapa? Karena pada lapisan ini cahaya dari matahari tidak akan langsung masuk permukaan bumi, melainkan akan diserap.
Seperti pada kasus yang ada pada akhir akhir ini sebagai  bentuk akibat dari global warming, bahwa lapisan ozon di khawatirkan bolong. Sinar ultraviolet yang masuk melalui celah tersebut, mampu meningkatkan resiko kanker kulit serta penyakit berbahaya lain.

2.2 Lapisan Pembatas Stratopause

Sama seperti pada lapisan troposfer, stratosper juga memiliki lapisan pembatas. Pada lapisan ini suhu relatif stabil, yaotu kisaran suhu 5⁰C. Sub/bagian Stratosfer adalah sebagai berikut:
1.      Lapisan isotherm
2.      Lapisan panas
3.      Lapisan campuran teratas

3. Lapisan Mesosfer

Lapisan-lapisan Mesosfer
scied.ucar.edu
Mesosfer adalah – lapisan pada ketinggin 50 kilo meter sampai dengan 75 kilo meter diatas permukaan bumi. Lapisan ketiga dari atmosfer ini terjadi penurun suhu yang cukup signifikan setiap bertambahnya ketinggian.
Suhu pada lapisan mesosfer bisa mencapai 0,4°C setiap pada ketinggian 100 meter. Jika anda bertanya kenapa meteor yang sangat besar dapat hancur sebelum masuk ke bumi?
Alasannya adalah pada lapisan mesosfer setiap benda luar angkasa yang masuk akan dibakar dan diurai menjadi debu. Karena pada lapisan ini pada ketinggian terendah mesosfer suhu berkisar 10°C dan jarak tertinggi bersuhu -120°C.
Apa saja ciri-ciri dari lapisan mesosfer? Mesosfer memiliki ciri-ciri ketinggian lapisan antara 50 kilo meter sampai 75 kilo meter. Dan pada lapisan ini suhu tidak stabil, setiap jarak 100 meter maka suhu akan berkurang  0,4°C.
Apa saja yang menjadi karakteristik lapisan mesosfer? Berikut penjelasannya:

3.1 Pelindung Bumi Dari Benda Luar Angkasa

Bagaimana cara lapisan mesosfer melindungi bumi dari luar angkasa? Caranya adalah dengan memanfaatkan ketidakstabilan suhu pada tiap 100 meter. Sehingga bagi benda luar angkasa yang hendak masuk akan menjadi hangus dan bahkan menjadi debu sebelum sampai ke bumi.

3.2 Perubahan Cuaca Dan Suhu

Perubahan Cuaca Suhu
edf.org
Di nilai cukup ekstrim keadaan suhu dan cuacanya, yakni berkisar antara 10°C dan jarak tertinggi bersuhu -120°C.

3.3 Lapisan Pembatas Mesopause

Sama seperti 2 lapisan sebelumnya lapisan mesosfer berbatasan langsung dengan termosfer. Artinya pada lapisan ini sama sekali tidak ada udara.
Bagian mesosfer yang berbatasan langsung dengan termosfer adalah lapisan mesopause atau bisa juga disebut lapisan peralihan.

4. Lapisan Termosfer (Ionosfer)

Lapisan Ionosfer
cgc.nplindia.org
Termosfer adalah – lapisan dimana terjadinya ionisasi partikel-partikel sehingga akan memberikan efek pada perambatan atau pemantulan gelombang radio, baik itu gelombang radio dengan frekuensi rendah maupun tinggi.
Lapisan termosfer terletak pada ketinggian 80 kilo meter sampai 100 kilo meter. Setelah adanya lapisan mesosfer, terdapat lapisan yang lebih jauh dari mesosfer.
Tahukah anda tentang aurora? Nah, pada lapisan termosfer aurora dapat terbentuk. Berikut penjelasannya:

4.1 Muncul Aurora

Muncul aurora
pixabay.com
Lapisan termosfer juga disebut dengan ionosfer. Ini disebabkaan adanya proses ionisasi pada partikel ataupun molekul.
Adanya proses ionisasi sehingga mengakibatkan terjadinya berbagai reaksi penambahan dan pengurangan elektron yang nantinya akan menghasilkan cahaya berwarna-warni yang indah. Cahaya ini disebut dengan sebutan aurora.

4.2 Perubahan Suhu

Perubahan suhu pada lapisan termosfer adalah berkisar antara 40°C  sampai dengan 1232°C.

4.3 Bermuatan Listrik

Lapisan ionosfer terjadi banyak sekali proses ionisasi. Hal ini menyebabkan lapisan ini bermuatan listrik akibat adanya proses dan kegiatan ionisasi.
Lapisan ionisasi bermuatan listrik
broadcast.homestead.com

4.4 Tempat Pemantulan Gelombang Radio

Banyak perusahan media televisi maupun radio memanfaat lapisan ini untuk pemantulan gelombang radio. Pada lapisan ini terpantul gelombang radio panjang maupun pendek yang mana berada pada sub lapisan Kennelly dan Appleton.

4.5 Sub/Bagian Lapisan Ionosfer:

1.      Lapisan Kennelly Heavyside atau di kenal dengan lapisan E yang berada pada ketinggian 100 kilo meter sampai dengan 200 kilo meter dari permukaan bumi
2.      Lapisan Appleton atau biasa di kenal dengan lapisan F yang berada pada jarak 200 kilo meter sampai dengan 400 kilo meter dari permukaan bumi
3.      Lapisan Atom yang berada pada jarak 400 kilo meter sampai dengan 800 kilo meter.

5. Lapisan Eksosfer

Lapisan-lapisan Eksosfer
s-media-cache-ak0.pinimg.com
Eksosfer adalah –  lapisan terakhir  yang menyelimuti bumi dengan jarak diats 800 kilo meter sampai dengan 3260 kilo meter.
Apa saja yang terjadi pada lapisan eksosfer? Pada lapisan ini terjadi berbagai interaksi antara gas  yang ada di luar angkasa.
Kekuatan atau gaya tarik bumi pada lapisan eksosfer rendah karena jaraknya yang cukup jauh dari permukaan bumi. Inilah sebabnya kenapa pengaruh gaya berat pada lapisan ini sangat kecil.
Karena pada lapisan eksofer mulai terjadinya interaksi yang sangat keras dengan susunan gas-gas yang ada di luar angkasa.
Sangat sedikit ditemukan gas pada lapisan eksosfer. Sehingga munculnya cahaya redup pada lapisan u=ini disebabkan karena unsusr hidrogen sanagt sedikit. Cahaya redup ini dikenal dengan cahaya zodiakal dan gegenscherin.
Cahaya redup yang muncul ini pada dasarnya adalah hasil refleksi dari cahaya matahari yang mana kemudian dipantulkan oleh partikel debu meteoritik dan tidak terhitung  jumlahnya. Perlu diketahui lapisan eksosfer merupakan lapisan paling panas daripada 4 lapisan lainnya.
Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner. Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar.

6. Apa Fungsi Lapisan Ozon?

Penipisan Lapisan Ozon
esrl.noaa.gov
Lapisan ozon adalah lapisan gas O3 yang berada pada tingkatan stratosfer yang secara alami menyelimuti atau melindungi permukaan bumi sinar atau radiasi ultraviolet yang berasasal dari matahari.
Ozon yang berada pada lapisan troposfer bisa membawa dampak negative. Hal ini disebabkan dapat membentuk kabut asap yang sangat berbahaya bahkan bersifat beracun.
Banyak perusahaan yang bergerak di bidang indsutri yang menghasilkan gas ozon dan melepaskannya ke udara sehingga dengan begitu dapat mencemari lingkungan.
Namun karena jumlah ozon ini hanya 90% dari total ozon yang ada di Bumi dan terletak apda ketinggian 20 km maka dapat dijadikan tameng yang sering disebut oleh kalangan ahli bumi yaitu staratospheric ozone.
Tahukah kamu, apa fungsi dari lapisan ozon? Ada sebanyak 3 fungsi lapisan ozon diantaranya adalah:
1.      Menyerap setiap radiasi atau sinar ultraviolet yang masuk ke permukaan bumi.
2.      Melindungi bumi dari benda luar angksa semisal meteor yang akan jatuh ke bumi.
3.      Menetralkan atau menstabilakan suhu di permukaan bumi sehingga global warming dapat diatasi.
Lapisan ozon sangat penting bagi makhluk yang ada di bumi. Karena lapisan ozon melindungi bumi dari sinar atau radiaso ultraviolet atau disingkat UV-B yang sangat berbahaya  bagi makhluk yang ada di bumi.
Panjang gelombang UV-B yaitu pada kisaran 280-315 nano meter, sebagian dari panjang gelombang ini diserap oleh ozon. Sehingga dengan demikian hanya sedikit yang mencapai ke permukaan bumi.
Apabila radiasi yang masuk ke bumi tanpa diserap oleh lapisan ozon maka akan menyebabkan terkena kanker kulit, katarak dan dapat mengurangi sistem imun tubuh manusia.
Selain itu pancaran atau paparan UV-B mampu juga merusak kehidupan tanaman, organisme eukariotik atau sel satu dan tatanan ekosistem perairan.
Berbeda halnya paparan ultraviolet yang dengan panjang gelommbang 315-400 nano meter yang kita singkat dengan UV-A, maka pancaran ini tidak diserap oleh lapisan ozon.
Karena pada panjang gelombang tersebut dariasi UV-A sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup makhluk yang ada di bumi. Inilah kenapa lapisan ozon itu sangat penting.
Karena lapsian ozon mampu menyerap sinar ultraviolet  dari matahari untuk melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi.

6.1 Apa Penyebab Dan Dampak Yang Terjadi Dari Penipisan Lapisan Ozon?

Dampak Penipisan Lapisan Ozon
karangploso.jatim.bmkg.go.id
Kekhawatiran para ilmuwan terbukti dengan ditemukannya salah satu penyebab menipisnya lapisan ozon yaitu adanya senyawa CFC atau kloro fluoro karbon yang mana biasa digunakan oleh pendingin dan gas pendorong spray aerosol.
Apabila senyawa ini dilepas ke udara maka senyawa tersbut akan dipecah oleh sinar matahari yang akan menyebabkan molekul klorin dapat bereaksi dan menghancurkan molek-molekul ozon (O3).
Setiap satu molekul CFC mampu memecah dan menghancurkan hingga seratus ribu (100.000) molekul ozon. Sehingga, apabila ini terus terjadi, maka lapisan ozon akan terus menipis bahkan bisa sampai berlubang.
Begitu berbahayanya lapisan ozon ini, sehingga para ilmuwan terus mengkampanyekan agar penggunaan CFC dikurangi dan penanaman hutan terus ditingkatkan.
Apabila lapisan ozon menipis maka akan berdampak pada lemahnya penyerapan sinar UV-B yang masuk ke permukaan bumi. Radiasi dari UV-B ini yang kemudian akan membuat efek pada kesehatan manusia.
Tidak hanya berdampak pada manusia, namun seluruh tatanan ekosistem juga berpengaruh diantaranya kehidupan laut jadi tidak stabil, dapat mengurangi hasil pertanian dan hutan.
Efek yang paling berbahanya bagi manusia yaitu  peningkatan penyakit kulit dan dapat merusak mata sehingga timbul penyakit kataraks dan dapat paling besarnya dapat melemahkan sistem imunisasi tubuh manusia.
Dampak yang terjadi bagi pernian diantaranya dapat memusnahkan hasil tanaman utama dunia. Tanaman akan mengalami penurunan produktifitas yang ditandai dengan mengkerdilnya bentuk tanaman.
Dampak dari perairan, dapat membunuh secara tidak langsung anak ikan, kepiting dan udang yang ada di lautan. Dan akan mengurangi salah satu sumber makanan hewan yakni plankton.
Selain gas CFC, efek rumah kaca juga sebagai penyebab menipisnya lapisan ozon. Dengan begitu banyaknya dampak dari menipis lapisan ozon, maka menyebabkan organisasi dunia mengambil langkah dan membentuk suatu badan bernama UNEP (United Nation Enviroment Programme).
Badan ini merupakan badan di bawah naungan PBB yang bergedak dibidang program perlindungan lingkungan dan alam.  Dengan mengetahui bahaya yang ditimbulkan oleh menipisnya lapisa ozon.
Maka kita diharakan dapat menjaga dan memelihara bumi dengan mengurangi penggunaan CFC dan efek rumah kaca.

E. Klasifikasi Struktur Lapisan Bumi

Klasifikasi Struktur Lapisan Bumi 1
berkahkhair.com
Agar dapat memahami lebih jauh tentang atmosfer, maka ada baiknya juga kami disini menjelaskan tentang bumi. Apa itu bumi?
Bumi adalah salah satu dari planet dalam tata surya yang terletak di galaksi bima sakti atau the Milk Ways atau kabut putih.
Dalam hal ini bumi menduduki peringkat ketiga dari matahari. Namun perlu diketahui ada 200 milyar lebih bintang yang terdapat pada galaksi bima sakti. Dan juga galaksi di luar angkasanya jumlahnya sangat banyak.
Suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang kejadian, struktur dan komposisi batuan kulit bumi adalah ilmu geofisika. Dalam ilmu ini menyatakan bahwa unsur bumi telah berusia lebih kurang 4700 yang dimulai dari proses pendinginan hingga sampai mengalami pembekuan.
Dan bumi terus mengalami rotasi pada porosnya selama 24 jam dan mengalami revolusi yakni mengelilingi matahari selama 365 hari lebih 4 jam 48 menit dalam satu tahun.
Struktur Lapisan Bumi 01
slideplayer.info
Kemudian ada juga ahli geologi mengklasifikasi bumi berdasarkan strukturnya. Mereka berargumen berdasarkan massa gas yang lambat laun akan mengalami proses pendinginan sehingga lama-kelamaan mengeras.
Pada proses pendinginan ini telah berlangsung selama jutaan tahun. Sehingga zat pembentuk bumi yakni yang terdiri dari sifat kimia dan fisikasudah memisahkan diri.
Sifat Fisik Bumi inilah yang akan kita bahas lebih lanjut di bab ini. Dari hasil penelitian ahli geologi menyebutkan planet bumi terdiri 3 struktur lapisan yaitu dari kerak bumi, selimut bumi dan inti bumi.

1. Kerak Bumi Atau Crash

Struktur Lapisan Bumi - Kerak Bumi 1
berkahkhair.com
Kerak Bumi atau Crash adalah bagian dari lapisan bumi yang terletak di luar permukaan bumi. Ketebalan lapisan ini yakni mencapai 70 km.
Diteliti oleh para ahli geofisik bahwa lapisan ini terdiri dari berbagai jenis bebatuan dan masam. Dan juga pada lapisan iniilah manusia dan makhluk hidup lainnya tinggal.
Apabila kita tinjau lebih dalam lagi maka suhu di bagian paling dalam kerak bumi bisa mencapai 1.100 derajat celcius. Dan lapisan bumi yang terletak jauh 100 km di bawah kerak bumi dinamakan litosfer.
Susunan kerak bumi terdiri 2 jenis material yaitu feldfar dan mineral silikat. Lalu tanah yang kita duduki sekarang adalah lapisan bagian kerak bumi yang berada di daerah daratan.
Tanah yang sekarang kita tempati terdiri dari berbagai jenis material padat yang telah ditimpa olehcuaca dan banyak mengandung zat organik merupakan berasal dari pembusukan dari makhluk hidup pada zaman purba.

2. Selubung Atau Selimut Bumi (Mantle)

Struktur Lapisan Bumi - Selimut Bumi 1
pnas.org
Ahli geofisik sepakat menyebutkan selimut bumi dengan sebutan astenosfer. Dimanakah lapisan ini berada? Mereka menjawab, lapisan ini tereletak di bawah kerak bumi.
Ketebalan astenosfer bisa mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan  bebatuan padat yang terdiri dari bebbagai jenis bahan yang mempunyai kandunga cairan, padatan ataupun gas dengan suhu yang sangat tinggi.
Lapisan ini memiliki suhu yang sangat tinggi yakni mencapai 3.000 derajat celcius. Fungsi dari selimut bumi ini adalah melindungi  inti bumi. Adapaun komposisinya terdiri dari satu jenis unsur yaitu magnesium.
Namun perlu kami informasikan juga mantel bumi ini terdiri dari 2 lapisan yakni. Lapsian mantel atas yang mempunyai sifat plastis hingga semiplastis dengan kedalaman bisa mencapai 400 km dan lapisan mantel bawah yan hanya bersifat padat dengan kedalam hingga 2.900 km.

3. Inti Bumi Atau Core

Struktur Lapisan Bumi - Inti Bumi 1
wmur.com
Inti Bumi atau Core adalah bagian dari struktur lapisan bumi yang terdiri dari berbagai material cair dengan unsur penyusunnya adalah logam besi 90%, nikel 8% dan berbagai jenis material lainnya sampai kedalaman 2900-5200 km.
lapisan inti bumi dibagi menjadi dua yakni lapisan initi luar atau disebut outer core dan lapisan inti dalam yang disebut inner core
Kedua lapisan ini memiliki ketebal yang jauh berbeda seperti lapisan inti luar yang memiliki ketebalan bisa mencapai 2000 km dan lapisan inti dalam yang memiliki ketebalan 2700 km.
Suhu di masing-masing inti juga berbeda. Seperti halnya suhu inti luar yaitu bisa mencapai 2200 derajat celsius dan 4700 derajat celsius untuk lapisan inti dalam.
Ahli geofisika menyebutkan susunan material inti bumi memiliki berat jenis yang sama dengan berat jenis dari meteorit logam yang terdiri dari 2 unsur yaitu besi dan nikel.
Sehingga dengan begitu para ahli sangat yakin bahwa material penyusun bumi yaitu dari dua senyawa kimia besi dan nikel. Oleh karena itu dengan dua senyawa yang kita sebutkan tadi menyimpulkan karaktersitik lapisan bumi memiliki sifat yang keras dan pejal.
Dan juga diselubungi oleh lapisan cair yang kental. Sama halnya dengan bagian luar ataupun atasnya yang berupa lapisan litosfer yang memiliki sifat keras dan pejal.
Sifat Kimia Bumi terdiri dari empat bagian. Pertama bagian padat yang terdiri dari berbagai jenis tanah dan bebatuan atau disebut litosfer. Kedua bagian yang terdiri dari berbagai jenis ekositem perairan seperti danau, sungai dan laut disebut hidrosfer.
Ketiga bagian yaang terdiri dari udara dan menyelimuti seluruh permukaan bumi disebut atmosfer. Dan yang keempat bagian yang ditempati oleh makhluk hidup dan organisme lainnya disebut biosfer.
Namun pada kesempatan kali ini kami cukup menjelaskan dua bagain sifat kimi abumi yaitu atmosfer dan hisrosfer. Karena dua lapisan inilah yang cukup berperan dalam keberlangsungan kehidupan makhluk dibumi.
Pertama, atmosfer seperti yang telah kami beritakan diatas bawhwa peran atmosfer itu sangat banyak salah satunya adalah tempat lapisan ozon berada. Kedua, hidrosfer yang meliputi dan mengelilingi seluruh wilayah perairan di permukaan bumi.
Struktur Lapisan Bumi -Siklus Hidrologi 1
berkahkhair.com
Yakni meliputi samudra, danau, mata air, hujan dan laut. Jadi tidak heran kita menyebutkan bumi dilapisi oleh lapisan hidrosfer. Karena 3/4 bagian bumi ditutupi oleh air.
Sikus air di dalam bumi berada di lingkaran hidrologi. Yaitu dimulai dari air yang jatuh ke bumi melalui hujan lalu kemudian jatuh ke samudera dan samdera. Selanjutnya mengalir ke sungai dan kembali lagi ke atmosfer.
Air menurut ahli geologi dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
§  Air yang berada di permukaan bumi. Seperti air laut, sungai, danau, samudera, rawa, es dan gletser yang ada di kutub.
§  Air yang berada di udara. Seperti uap air, kabut dan berbagai jenis awan.
§  Air yang berada di tanah. Seperti air mat aair, air kapiler, artois dan geiser.
Unik dan sungguh luar biasanya komposisi air yang ada di permukaan bumi tidak bertambah dan juga tidak berkurang. Akan tetapi wujud dan tempatnya mengalami perubahan.
Perubahan wujud inilah yang kemudian membentuk suatu siklus yang disebut dengan hidrologi. Apa itu siklus hidrologi?
Siklus hidrologi adalah proses perputaran air yang dimulai dari uap hingga menjadi awan dan apabila awan sudah mengalami proses titik jenuh maka akan jatuh membentuk air hujan lalu begitu seterusnya.
Perubahan bentuk dari siklus air yakni ada tiga yaitu padat, cair dan gas. Kesemuanya ini berputar berdasarkan siklus tadi.

Pengertian, Perbedaan, Unsur-unsur dan Macam-macam Cuaca Serta Iklim

Macam-Macam Cuaca – Acap kali kita mengira bahwa cuaca dan iklim bermakna sama. Padahal tidak. Cuaca dan iklim memiliki arti yang berbeda.
Agar kita tidak salah lagi dalam memahami kedua hal ini maka dalam pembahasan ini kita akan mengupas tuntas hal yang berkaitan dengan cuaca dan iklim.

Pengertian Cuaca Dan Iklim

1.1. Cuaca

Pengeetian cuaca
Cuaca adalah suatu keadaan udara yang berlangsung pada suatu wilayah, daerah atau lokasi tertentu dan hanya terjadi dalam waktu singkat yakni hanya beberapa jam saja serta dibuktikan dengan adanya perbedaan pada pagi hari dan siang hari.
Apabila kita sering melihat suatu daerah turun hujan lebat sedangkan daerah lain tampak cerah. Maka itulah contoh cuaca. Contoh lainnya, BMKG memprediksi cuaca di Medan besok hari adalah cerah dengan suhu rata-rata maksimum dan minimum 34ºC dan 24ºC.
Ilmu yang memperlajari cuaca adalah meteorologi. Lembaga yang khusus mengamati cuaca secara terus-menerus adalah Badan Meteorologi dan Geofisika. Lembaga ini berpusat di Jakarta.
Badan Meteorologi dan Geofisika atau BMKG bertugas mencatat dan menyelidiki aktifitas udara. Diantaranya suhu udara, tekanan udara, curah hujan, angin dan aktifitas awan. BMKG juga memiliki stasiun-stasiun pemantau cuaca yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Cuaca bisa terjadi karena adanya perbedaan suhu dan kelembaan antara satu daerah dengan daerah lain. Dan perbedaan ini dilatarbelakangi dengan sudut pemanasan matahari yang juga berbeda antara satu daerah dengan daerah lain karena perbedaan lintang bumi.
Perbedaan udara yang tinggi antara daerah beriklim tropis dengan iklim kutub bisa menimbulkan jet strem. Jadi jangan heran apabila kita menyaksikan adanya perbedaan iklim antara wilayah kutub dengan wilayah yang dilewati khatulistiwa.
Selain perbedaan suhu dan kelembaban, cuaca di bumi juga dipengaruhi angin matahari atau star’s corona yang terjadi di angkasa.

2.2. Iklim

Pengertian iklim
berkahkhair.com
Iklim adalah suatu keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah yang luas yang ditentukan berdasarkan perhitungan waktu, umumnya selama 11-30 tahun. Ilmu yang mempelajari tentang keadaan iklim adalah klimatologi.
Contohnya kajian iklim untuk wilayah Jepang, China, Indonesia, Amerika Utara dan lain-lain. Wilayah Asia Tenggara beriklim tropis, Asia Utara berkiklmi sub tropis, Wilayah Kutub beriklim dingin dan lain sebagainya.
Ikim suatu daerah dipengaruhi oleh letak geografis dan topografi suatu wilayah. Artinya adanya perbedaan iklim di suatu daerah dipengaruhi oleh posisi relative matahri terhadap daerah di bumi.
Berdasarkan posisi relative terhadap garis khatulistiwa maka dikenallah kawasan yang memiliki kemiripan iklim yang diakibatkan oleh perbedaan suhu udara.
Diantaranya kawasan tropika dengan garis 23,5°LU-23,5°LS, kemudian subtropika dengan garis lintang 23,5°LU-40°LU dan 23°LS-40°LS, sedang 40°LU-66,5°LU dan 40°LS-66,5°LS, dan terakhir kawasan kutub 66,5°LU-90°LU dan 66,5°LS-90°LS.
Dan perlu diketahui bahwa matahari merupakan pengendali iklim sekaligus sebagai sumber energy bagi bumi. Sehingga bisa menimbulkan gerak udara dan arus laut.
Kendali iklim tersebut ialah distribusi darat dan air, tekanan udara tinggi dan rendah, massa udara dan pegunungan, arus dan ombak laut serta badai.

B. Perbedaan Cuaca Dan Iklim

Dari pengertian dan penjelasan diatas bahwa perbedaan antara cuaca dan iklim terletak pada 2 hal yaitu luas daerah dan lamanya waktu pengamatan. Dari 2 hal ini bisa disimpulkan:
§  Cuaca merupakan suatu keadaan yang memiliki daerah cakupan dan pengamatan yang lebih sempit dibandingkan iklim yang cakupannya lebih luas.
§  Pengamatan terhadap cuaca dilakuakn selama 24 jam sedangkan iklim pengamtan dilakukan selam 11-30 tahun.
§  Pada cuaca sifat cepat berubah sedangkan iklim sifat sangat sulit berubah.
§  Dan prakiraan pada cuaca termasuk mudah sedangkan iklim termasuk sulit.

C. Unsur-Unsur Cuaca Dan Iklim

Cuaca dan iklim bisa terbentuk karena ada unsur penyusunnya. Ada 7 unsur penyususn cuaca dan iklim diantaranya adalah sinar matahari, suhu, kelembaban udara, tekanan udara, angin, curah hujan dan awan.
Unsur-unsur Cuaca
karangploso.jatim.bmkg.go.id

3.1. Sinar Matahari

Bumi sebagaimana diketahui beredar mengelilingi matahari pada porosnya. Dan dikenal dengan istilah rotasi. Sedangkan bumi yang beredar mengelilingi matahari berdasarkan lintasan orbitnya disebut revolusi.
Kedua hal ini sangat mempengaruhi perubahan cuaca dan iklim, termasuk juga unsur penyusunnya.
Karena adanya proses rotasi dan revolusi ini maka maka matahari yang bersinar akan memancarkan sinarnya ke segala arah dan bumi yang mengitarinya akan menerima sinar tersebut.
Karena bumi berbentuk elips, jadi tidak seluruh permukaan bumi tersinari matahari, tentu ada sisi yang tidak tersentuh sinar secara bersamaan.
Waktu penerimaan sinar matahari di suatu daerah dipengaruhi oleh garis lintang dan garis bujur. Jadi makin tinggi letak lintang suatu daerah tersebut maka penyinaran matahari yang sampai ke daerah tersebut akan makin berkurang.
Sehingga waktu siang hari di daerah tersebut semakin pendek dan begitu juga sebaliknya. Contoh negara Chili dan Argentina waktu siangnya hanya 9 jam sedangkan negara Skandinavia dan Rusia waktu siangnya 21 jam dan 19 jam.
Selain penyinaran matahari, pergerakan unsur di atmosfer juga bisa mempengaruhi unsur pembentuk cuaca dan iklim.
Kita ambil contoh, awan yang terdapat pada lapisan troposfer akan menghalangi sinar matahari yang masuk ke daerah tersebut, sehingga secara tidak langsung daerah tersebut tidak mendapat penyinaran matahari.
Proses sinar matahari masuk ke permukaan bumi disebut insolasi. Sinar matahari yang masuk akan mengakibat suhu permukaan bumi menjadi lebih panas. Proses ini dinamakan radiasi. Dan radiasi inilah yang menajadi sumber utama bagi bumi.
Seperti yang disebut diatas bahwa matahari adalah sumber panas bagi bumi. Sumber panas ini dapat berlangsung melalui 2 proses pemanasan yakni pemanasan secara langsung dan pemanasan tidak langsung.
3.1.1. Pemanasan Secara Langsung
Pemanasan secara tidak langsung terbagi lagi menjadi 3 proses diantaranya:
#a. Proses Absorbsi
Proses absorbsi adalah proses penyerapan unsur-unsur radiasi matahari. Contoh: sinar gamma, sinar X dan sinar ultraviolet. Adapun unsur yang menyerap radiasi matahari ini ada Oksigen (O2), Nitrogen (N), Ozon (O3), Hidrogen (H2) dan partikel debu.
#b. Proses Refleksi
Proses Refleksi adalah proses pemanasan matahari terhadap udara yang kemudian dipantulkan kembali ke angkasa oleh butiran air (H2O), awan dan partikel-partikel sejenis di atmosfer
#c. Proses Difusi
Proses difusi yakni suatu proses pemanasan berupa sinar gelombang pendek berwarna biru yang berhamburan ke segala arah. Proses ini yang akan menyebabkan langit berwarna biru.
3.1.2. Pemanasan Tidak Langsung
Pemanasan tidak langsung bisa berlangsung dengan 4 cara berikut:
#a. Konduksi
Konduksi adalah proses penyerapan panas dari matahari menuju lapisan udara bagian bawah dan lapisan udara tersebut akan memberikan panas pada lapisan udara ditasnya
#b. Konveksi
Konveksi adalah penyerapan panas atau pemberian panas dari matahari yang kemudian bergerak ke atas akibat udara.
#c. Adveksi
Adveksi adalah penyerapan panas atau pemberian panas dari matahari yang bergerak mendatar akibat udara.
#d. Turbulensi
Turbulensi adalah penyerapan panas atau pemberian panas dari pergerakan udara yang tidak terarah dan berputar-putar ke atas. Namun sebagian panas yang dipantulkan akan kembali lagi ke atmosfer.

3.2. Suhu

Perbedaan tingkat radiasi sinar matahri yang masuk ke permukaan bumi akan menyebabkan daerah satu dengan lainya memiliki perbedaan suhu. Sederhananya radiasi sinar yang sampai ke permukaan bumi akan diserap dan sebagian lagi dipantulkan.
Pantulan ini yang akan mempengaruhi suhu di daerah tersebut. Jadi daerah atau kawasan atau bagian bumi yang berada pada posisi garis lintang 0o¬-23o akan mengalami pemanasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah kutub.
Wilayah atau daerah yang tinggi bersuhu lebih sejuk dibanding daerah dataran rendah. Hal ini karena sinar yang masuk ke permukaan bumi melalui gelombang pantul dari permukaan.
Dataran tinggi seperti pegunungan tidak seperti dataran rendah yang membentang luas sehingga proses pemantulan sinar matahari jadi gak maksimal.
Kemudian ditambah lagi dengan kerapatan udara di dataran tinggi lebih renggang dibandingkan dengan di dataran rendah. Sehingga proses penyerapan udara di dataran tinggi kurang menyerap panas yang berasal dari bumi.
Sama halnya dengan pemanasan di darat akan lebih cepat jika dibandingkan dengan perairan karena keadaan daratan yang padat serta sulit dijangkau oleh sinar matahari.
Karena pemanasan di daerah perairan berlangsung sangat lambat disebabkan air yang selalu bergerak dan dapat dijangkau dengan sinar atau cahaya matahari.
Dari keterangan yang diatas, proses penerimaan panas matahari agar sampai ke bumi bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
§  Sudut datang cahaya matahari yang masuk ke permukaan bumi berada pada posisi tegak lurus atau miring.
§  Semakin lama sinar matahari yang masuk ke permukaan bumi maka semakin panas kawasan atau daerah tersebut.
§  Keadaan relief atau garis kontur permukaan bumi meliputi gurun pasair, dataran hijau, pegunungan dan laut.
§  Banyak maupun sedikitnya awan atau uap air yang ada di udara.

3.3. Kelembaban Udara

Ketika sinar yang masuk ke permukaan bumi maka akan menimbulkan perbedaan suhu di masing-masing wilayah.
Begitu juga dengan pemanasan yang terjadi akan menyebabkan penguapan baik di darat maupun di laut. Yang mana akan membentuk suatu gumpalan yang termuat atau terkumpul di udara.
Jadi kandungan uap yang terkumpul di udara ini disebut kelembaban udara. Kelembaban udara tidak stabil namun berubah-ubah tergantung pada pemanasan yang terjadi.
Jadi apabila semakin tinggi suhu udara di daerah atau kawasan tersebut maka akan semakin tinggi pula tingkat kelembaban udara di daerah atau kawasan tersebut.
Hal ini dikarenakan udara yang mengalami pemanasan akan merenggang dan kemudian diisi dengan uap air.
Kelembaban uang air yang tekumpul dalam jumlah dan suhu tertentu dibandingkan dengan kandungan uap yang terkumpul di dalam udara disebut kelembaban relative.
Kelembaban relative ini biasanya dinyatakan dalam persen. Seperti formula dibawah ini:
Kelembaban relatif = e/E x 100%
Dimana, e adalah jumlah uap air atau lembab absolut dan E adalah jumlah uap air yang terkandung di dalam udara.
Contoh:
Berdasarkan data dari BMKG wilayah Sumatera Utara dinyatakan bahwa suhu udara di kawasan Medan adalah 25oC, sedangkan setiap 1 m3 udara mampu memuat kandungan uap air sebesar 45 g. Jika udara pada suhu tersebut mampu mengandung 67,5 g uap air, maka tentukanlah kelembaban relatifnya!
Jawaban:
Kelembaban relatif = e/E x 100% = 45/67,5 x 100% = 66,6 %
Jadi kelembaban relative di kawasan tersebut adalah 66,6 %.
Selain kelembaban relatif ada juga jenis kelembaban lain yang disebut dengan kelembaban absolut. Kelembaban absolut adalah jumlah uap air dalam satuan gram tiap 1 m³ udara.

3.4. Tekanan Udara

Tekanan udara adalah unsur keempat penyusun cuaca dan iklim. Tekanan udara merupakan suatu gaya yang muncul atau timbul akibat adanya berat atau massa dari lapisan udara. Jadi udara yaitu sejumlah gas yang terkumpul yang memiliki massa dan menempati ruang.
Jadi dapat dipahami bahwa tekanan memiliki massa sedangkan udara memiliki tekanan. Suhu seperti yang telah dijelaskan diatas sangat mempengaruhi tekanan udara di suatu kawasan.
Apabila suhu di suatu daerah atau kawasan semakin tinggi maka tekanan udara akan semakin rendah.Sehingga bisa dipahami suhu dengan tekanan berbanding terbalik. Hal ini dikarenakan sifat udara adalah merenggang.
Demikian juga halnya jika suhu semakin rendah maka tekanan udara akan makin panas. Karena suhu sangat mempengaruhi tekanan di suatu daerah atau kawsan di permukaan bumi.
Alat yaag digunakan untuk mengukur tekanan udara adalah baromter raksa. Alat ini pertama kali ditemukan oleh Torri Celli pada tahun 1943.
Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb). Seperti formula berikut ini:
1 mb = ¾ mm tekanan air raksa 9t.a.r) atau 1.013 mb = 76 cm t.a.r

3.5. Angin

Unsur kelima kali ini erat kaitannya dengan tekanan udara. Kenapa? Karena Angin dipengaruhi oleh tekanan udara yang berlangsung suatu daerah.
Jadi apabila jika ada tekanan udara yang berbeda di antara 2 kawasan maka udara di salah satu kawasan tersebut akan bergerak atau berpindah ke kawasan lain yang memiliki tekanan udara yang rendah.
Analoginya begini, udara akan bergerak ke tekanan udara yang lebih tinggi menuju ke tekanan udara yang lebih rendah.
Begitu juga halnya udara akan bergerak ke daerah yang lebih dingin menuju daerah yang lebih panas. Udara yang bergerak maupun berpindah ini yang kemudian disebut dengan angin.
Kita katakana bahwa angina adalah udara yang bergerak. Namun ada tiga hal penting yang menyangkut sifat angin, diantaranya:
3.5.1. Sifat Angin
§  Kekuatan Angin
§  Arah Angin
§  Kecepatan Angin
#a. Kekuatan Angin
Menurun hukum Stevenson bahwa kekuatan angin berbanding lurus dengan gradient barometric. Gradient barometric merupakan angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar pada setiap jarak 15 meridiam atau 111 km.
#b. Arah Angin
Satuan yang digunakan untuk menghitung besarnya arah angina adalah derajat.
1o untuk angina arah Utara.
90untuk angina arah Timur.
180o untuk angina arah Selatan.
270o derajat untuk angina arah dari Barat.
Menurut imuwan bernama Buys Ballot, udara akan bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi menuju daerah yang  bertekanan rendah. Pergerakan udara di belahan bumi utara akan berbelok ke kanan, sedangkan di belahan bumi selatan bergerak ke kiri.
Pergerakan arah angina bisa dipengaruhi oleh tiga faktor diantaranya:
§  Gradient Barometrik
§  Rotasi atau perputaran bumi
§  Kekuatan yang menahan atau rintangan.
Apabila gradient barometric semakin besar maka, maka semakin besar pula kekuatannya. Atau bisa diistilahkan berbanding lurus. Akan tapi berbanding terbalik dengan arah.
Artinya apabila angin kekuatannya besar maka akan sulit berbelok arah. Coba perhatikan bahwa bumi yang kita huni berbentuk bulat, sehingga akan menyebabkan pembelokan arah angin.
Pembelokan arah angin di garis ekuator sama dengan nol (0). Artinya pergerakan angin makin ke kutub akan semakin besar.
Pembelokan arah angin yang mencapai 90o sehingga sejajar dengan garis isobar dikenal dengan angin geotropic. Dan hal ini biasanya terjadi di iklim sedang diatas samudra.
Angin dapat dibelokkan ke atas, kiri dan kanan apabila ada kekuatan yang mampu menahannya. Contohnya di lereng gunung yang tinggi.
#c. Kecepatan Angin
Atmosfer yang tepat berada di lapisan bumi akan ikut berotasi dengan bumi. Jadi secara tidak langsung molekul udara akan ikut bergerak ke arah timur seperti halnya dengan gerak rotasi bumi.
Kecepatan gerak ini dikenal dengan kecepatan linier. Karena bentuk bumi bulat maka kecepatan linier akan makin kecil apabila semakin dekat ke kutub..
Untuk mengukur kecepatan angin di udara bisa menggunakan alat anemometer.
3.5.2.  Sistem Angin
Sistem angin terbagi menjadi 5 diantaranya:
#a. Angin Passat
Angin pasat adalah angin yang bertiup setiap tahun dari daerah subtropis ke daerah ekuator atau khatulistiwa. Angin pasat terbagi lagi menjadi dua yaitu:
Angin passat timur laut bertiup ke belahan bumi utara dan angin passat tenggara bertiup ke belahan bumi selatan.
Kedua angin ini sering bertemu di garis kahatulistiwa. Ini dikarenakan suhu di daerah tropis tinggi sehingga memaksa massa udara untuk naik secara vertical atau konveksi.
Daerah tempat bertemunya kedua angin ini disebut dengan Daerah Konvergensi Antar Tropik.
#b. Angin Anti Passat
Angin anti pasaat adalah angin atau udara yang berada di garis khatulistiwa yang mengalir ke daerah kutub kemudian turun ke daerah maksimum subtropik.
Daerah yang dilalui garis lintang 20o – 30o LU dan LS. Angin anti passat akan turun secar vertical sebagai angin kering. Dan angin kering ini akan menyerap air di udara dan permukaan daratan.
Sehingga terbentuklah gurun di permukaan bumi. Contohnya Gurun Sahara, Gurun Arab Saudi, Gurun Australia.
#c. Angin Barat
Angin barat adalah angin yang berasal dari daerah maksimum subtropis utara dan selatan mengalir ke wilayah sedang utara dan sedang selatan.
Pergerakan angin barat di belahan bumi selatan sangat besar berbeda halnya di belahan bumi utara tidak begitu terasa. Karena di belahan bumi selatan terletak pada garis lintang 60o LS.
#d. Angin Timur
Angin timur adalah angin yang mengalir ke daerah minimum pada derajat 60o LU/LS. Angin timur bersifat dingin karena angin tersebut berasal dari daerah kutub.
#e. Angin Muson (Monsun)
Angin muson adalah angin yang pergerakannya selalu berganti arah setiap 6 bulan. Biasanya pada 6 bulan pertama bertiup angin darat dan 6 bulan kedua bertiup angin laut yang basah.

3.6. Curah Hujan

Hujan merupakan jatuhnya air dari udara menuju ke permukaan bumi. Air yang jatuh ke bumi bisa mengandung asam kuat atau asam lemah. Dan biasanya jatuhnya berbentuk cair atau juga padatan. Misalnya salju.
Proses terjadinya hujan diakibatkan karena pemanasan dari sinar matahari. Gumpalan uap air akibat kelembaban udara akan naik ke atmosfer. Yang selanjutnya akan mengalami proses kondensasi sehingga membentuk awan atau padatan air.
Awan semakin lama akan main berat karena kandungan air yang naik ke atmosfer akan makin banyak. Jika uap air di awan mencapai pada titik tertentu, maka angin akan membawa awan tersebut hingga turunlah hujan dalam bentuk titik-titik air.

3.7. Awan

Awan merupakan kumpulan uap air atau kristial es dalam jumlah besar yang berada di lapisan atmosfer. Mungkin sering kita menjumpai pada musim kemarau sangat sedikit awan terbentuk di udara. Hal ini dikarenakan proses penguapan yang terjadi terlalu sedikit.
Namun beda halnya pada musim hujan. Maka akan didapati banyaknya awan yang terbentuk dan bervariasi. Ini disebabkan uap air yang terkandung di awan berjumlah cukup banyak.
Awan dapat dibedakan menjadi 4 bentuk, yaitu:
§  Awan Cumulus: adalah awan putih yang berkelompok-kelompok. Jenis awan ini sering ditemui pada siang atau sore hari.
§  Awan Sratus: adalah jenis awan yang berbentuk seperti kumpulan selimut yang berlapis-lapis dan relative cukup luas dan lebar.
§  Awan Cirrus: adalah jenis awan yang posisinya lebih tinggi sekaligus tipis ibarat tabir.
§  Awan Nimbus: adalah jenis awan berwana gelap namun berbentuk yang tidak menentu. Apabila melihat awan ini menandakan akan turun hujan.
Sebenarnya ada banyak jenis awan yang sering kita jumpai, seperti awan cumulonimbus. Awan ini berbentuk gumpalan dengan warna gelap yang biasanya disertai dengan petir yang bisa menyambar kapan saja dan juga hujan lebat.
Apabila awan ini kita jumpai, maka disarankan untuk tetap berada di dalam rumah atau menghentikan aktifitas berkendara. Karena sangat berbahaya terutama lagi bagi penerbangan.

D. Macam-Macam Cuaca, Pengertian Dan Gambarnya

Berdasarkan unsur pembentuknya, maka macam-macam cuaca dan iklim yang berlangsung di suatu wilayah tergantung dalam jangka waktu tertentu.
Perubahan udara ini dipengaruhi oleh musim yang berganti setiap bulannya. Dan cabagng ilmu geografi yang mempelajari cuaca ini adalah meteorologi.
Ada beberapa cuaca yang terjadi di bumi dan Indonesia diantaranya:

4.1. Macam-Macam Cuaca

Macam-macam Cuaca dan Iklim
berkahkhair.com
4.1.1. Cuaca Cerah
Cuaca cerah adalah cuaca terjadi dengan ciri-ciri matahari bersinar terang dan udara terasa hangat atau tidak begitu panas. Biasanya hujan tidak akan turun saat cuaca cerah. Tetapi pada cuaca cerah angin akan berhembus semilir.
Kemudian pada siang harinya, akan terdapat awan yang berlapis-lapis tipis seperti menyerupai kapas yang berwarna putih bersih.
Lalu pada saat matahari terbit maupun tenggelam maka tampak di langit berwana merah atau kuning cerah. Sedangkan pada malam harinya banyak bintang bertaburan di langit.
4.1.2. Cuaca Panas
Timbulnya cuaca panas tidak terlepas dari meningkatnya suhu udara di permukaan bumi. Jadi faktor utama yang menyebabkan cuaca panas adalah cahaya matahari.
Ketika tengah hari atau siang hari, matahari akan tegak lurus ke atas permukaan bumi sehingga terasa sangat panas bahkan menyengat. Bisa mencapai 30oC.
Selain itu ketinggian juga faktor kedua yang menyebabkan udara terasa panas. Jadi semakin tinggi suatu tempat atau wilayah, suhu udara akan semakin turun. Inilah alasan kenapa suhu di dataran tinggi lebih sejuk dibandingkan dataran rendah.
4.1.3. Cuaca Berawan
Cuaca berawan adalah kondisi cuaca disaat terlihat banyak awan di langit. Cahaya matahari akan ditutupi oleh awan sehingga membuat suhu permukaan bumi seketika tidak terasa panas.
Beberapa awan akan ikut bergerombol dan membentuk awan yang besar. Awan besar ini bisa berpotensi mendung sehingga sebagai tanda akan turunnya hujan.
4.1.4. Cuaca Dingin
Cuaca dingin adalah keadaan cuaca di suatu daerah yang ditandai dengan tingginya tingkat kelembaban udara, ditambah dengan suhu udara yang rendah dan meningkatnya angin yang bertiup kencang.
4.1.5. Cuaca Hujan
Cuaca hujan adalah kondisi cuaca disaat banyaknya uap air di lapisan atmosfer. Uap air terjadi disebabkan adanya proses pemanasan matahari terhadap air di bumi meliputi air laut, danau, sungai dan samudra.
Uap air tersebut akan membentuk gumpalan awan. Ketika sudah mencapai suhu pada titik tertentu, uap air akan membentuk titik air. Lalu titik air akan berubah menjadi tetesan air.
Apabila tetesan air semakin banyak dan berat maka akan jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk hujan. Hujan yang turun ke bumi terkadang disertai dengan badai.
Badai tersebut bisa berupa angin kencang disertai guntur dan kilat. Dan badai ini bisa saja menyebabkan kerusakan di permukaan bumi.
4.1.6. Cuaca Berangin
Cuaca berangin adalah kondisi cuaca yang ditandai dengan angin bertiup kencang sehingga bisa menerbangkan benda-benda ringan yang disekeliling atau dilaluinya.
Saat daerah ditimpa cuaca berangin maka bisa berpotensi merobohkan bangunan. Kecepatan angin sebenarnya bisa diukur dengan anenometer.
Sehingga kita bisa mengetahui dan mengantasipasi daerah yang berpotensi terkena angin kencang. Umumnya cuaca berangin ditandai dengan langit agak berawan dan suhu menjadi lebih dingin.

4.2. Macam-Macam Iklim

Iklim terjadi karena adanya gerak rotasi dan revolusi bumi serta adanya perbedaan garis lintang dan bujur di masing-masing negara atau wilayah.
Sejauh ini ada 6 iklim yang terjadi di bumi, diantaranya adalah
4.2.1. Iklim Matahari
Iklim matahari digolongkan berdasarkan banyak atau tidaknya sinar matahri yang diterima langusng oleh permukaan bumi. Iklim matahari dibagi menjadi beberapa daerah atau wilayah, diantaranya:
§  Wilayah iklim tropis: 0o – 23,5o LU/LS
§  Wilayah iklim subtropis: 23,5o – 40o LU/LS
§  Wilayah iklim sedang: 40o – 66,5o LU/LS
§  Wilayah iklim dingin: 66,5o – 90o LU/LS
4.2.2. Iklim Kodrat
Iklim kodrat adalah iklim yang dibagi berdasarkan batas kehidupan tumbuh-tumbuhan dan batas iklimnya berdasarkan garis isoterm di bulan terpanas dan terdingin.
4.2.3. Iklim Koppen
Iklim koppen adalah iklim yang digolongkan berdasarkan curah hujan dan temperatur. Koppen membagi iklim menjadi 5 wilayah yang dinyatakan dengan berbagai simbol huruf, seperti berikut ini:
§  Iklim A: Iklim Hujan Tropis
Iklim A ditandai dengan suhu bulan sangat dingin yakni 18oC, Curah hujan tinggi setiap tahun yakni rata-rata 70cm/tahun. Tumbuhan beraneka macam.
§  Iklim B: Iklim Kering atau Gurun
Iklim B bisanya terjadi di daerah gurun atau semi arid atau steppa. Dan ditandai dengan curah hujan terendah 25,5 mm/tahun serta penguapannya besar.
§  Iklim C: Iklim Sedang
Iklim C ditandai dengan suhu bula sangat dingin yakni 18oC – -3oC.
§  Iklim D: Iklim Salju atau Mikrothermal
Iklim D adalah iklim yang ditandai dengan suhu rata-rata bulan sangat panas yakni 10oC dan sangat dingin -3oC.
§  Iklim E: Iklim Kutub
Iklim E bisanya terjadi di daerah Samudra Arktik dan Antartika. Dan suhu tidak lebih dari 10oC. Tidak pernah panas.
Menurut analisa Koppen iklim di Indonesia terbagi menjadi 3 tipe iklim yaitu Iklim A untuk sebagian besar wilayahnya, Iklim C untuk daerah pegunungan dan Iklim E untuk puncak Jaya Wijaya.
Koppen membagi lagi iklim tipe A menjadi 3 sub tipe diantaranya:
§  Iklim Af adalah iklim A dengan curah hujan rata-rata perbulan 60 mm. Dan terjadi tiap tahun.
§  Iklim Aw adalah tipe iklim A dengan musim kering yang cukup panjang (Savana).
§  Iklim Am adalah iklim peralihan antara Af dan Aw. Karena ini iklim peralihan maka persediaan tanah cukup air sehingga vegetasi dapat terus berlangsung.
4.2.4. Iklim Schmidt – Ferguson
Iklim Schmidt – Ferguson adalah iklim yang  disebut dengan Iklim model Q. Karena iklim ini didasarkan dengan indeks nilai Q.
Untuk dapat menentukan nilai Iklim Schmidt – Ferguson maka bisa gunakan rumus berikut:
Q = (Rata-rata bulan kering : Rata-rata bulan basah) x 100%
Tipe iklim menurut Schmidt – Ferguson adalah
Tipe
Q
A
0 – 14,3%
B
14,3 – 33,3 %
C
33,3 % – 60 %
D
60 % – 100 %
E
100 % – 167 %
F
167 % – 300 %
G
300 % – 700 %
H
Lebih dari 700 %
4.2.5. Iklim Oldmen
Iklim Oldmen adalah iklim yang ditemukan oleh Oldmen pada tahun 1975. Iklim Oldmen hampir sama dengan metode Schmidt – Ferguson hanya saja Oldmen memakai unsur hujan curah hujan  sebagai dasar klasifikasi iklim.
Iklim Oldmen selalu dikaitakn dengan pertanian sehingga sering disebut dengan zona agroklimat. Iklim Oldmen  ini sangat cocok di daerah pertanian yang datanya bisa sebagai indikator dalam menanam berbagai jenis pertanian.
Oldmen membagi zona agroklimat menjadi 5 wilayah, diantaranya:
Zona A
Analisa
A
Jika terdapat lebih dari 9 bulan basah beurutan
B
Jika terdapat 7 – 9 bulan basah berurutan
C
Jika terdapat 5 – 6 bulan basah berurutan
D
Jika terdapat 3 – 4 bulan basah berurutan
E
Jika terdapat kurang dari 3 bulan basah beurutan
Metode Oldmen menggunakan istilah bulan basah dan bulan kering. Untuk bulan basah Oldmen menggunakan metode berikut:
§  Bulan basah apabila curah hijan lebih dari 200 mm
§  Bulan lembab dengan indikator curah hujan 100 mm – 200 mm
§  Dan bulan kering jika curah hujan kurang dari 100 mm.
4.2.6. Iklim F. Junghuhn
Iklim F. Junghuhn adalah menggolongkan atau mengjlasifikasikan iklim yang di Pulau Jawa secara vertikal sesuai dengan ekosistem atau tumbuh-tumbuhan.
Iklim F. Junghuhn membaginya berdasarkan 4 daerah yakni:
Daerah
Tinggi Tempat
Suhu
Tanaman
Panas/Tropis
0 – 600 m dpl
26,3oC – 22oC
Palawija, kelapa, karet, coklat, tembakau.
Sedang
600 m – 1500 dpl
22oC – 17,1oC
Padi, the, tembakau, kopi, coklat, kina dan sayur-sayuran.
Sejuk
1500 m – 2500 m dpl
17,1oC – 11,1oC
Kopi, tehm kina dan sayur-sayuran.
Dingin
Lebih dari 2500 dpl
11,1oC – 6,2oC
Tidak ada tanaman yang bisa dibudidaya.